2020 dan 2021 menandakan perjuangan panjang antara masyarakat dan pemerintah dalam memerangi pandemi Covid-19. Krisis ekonomi yang muncul dari aspek kesehatan ini membawa dampak yang masif terhadap seluruh aspek masyarakat dan membuat Indonesia jatuh ke dalam jurang resesi, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi terendah (-2,07%) sejak Krisis Finansial Asia 1998. Walaupun sudah terlihat contoh beberapa negara yang sukses menangani kondisi krisis domestik sejak awal merebaknya pandemi Covid-19 (e.g., RRT, Vietnam, Selandia Baru) dan bisa fokus untuk membenahi kondisi ekonomi di sejak akhir 2020, Indonesia masih berfokus dalam penanganan permasalahan aspek kesehatan hingga saat ini. Krisis kesehatan yang terjadi membawa dampak yang besar ke dalam perekonomian akibat terbatasnya aktivitas ekonomi yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Hal tersebut terlihat dari adanya kontraksi perekonomian Indonesia di tahun 2020 yang cukup dalam terutama di Triwulan-II saat awal pandemi merebak. Berdasarkan sektor perekonomian utama, sektor sekunder dan tersier mengalami kontraksi perekonomian yang lebih dalam daripada sektor primer (Gambar 1) akibat tingginya kebutuhan aktivitas fisik masyarakat dalam aktivitas ekonomi sehari-harinya. Secara lebih rinci, sektor-sektor yang paling mengandalkan aktivitas fisik masyarakat, seperti Akomodasi dan Makanan Minuman, serta Transportasi dan Pergudangan merupakan sektor yang paling terpukul sepanjang tahun 2020.